wherearewegoing.net

wherearewegoing.net – Sirkuit Mandalika telah membuktikan diri sebagai venue yang aktif dan produktif, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menyatakan bahwa terdapat 240 acara yang diselenggarakan di lokasi tersebut dalam setahun.

Awalnya, banyak skeptis yang meragukan masa depan Sirkuit Mandalika, menganggapnya tidak akan bertahan lama terutama jika hanya mengandalkan acara besar seperti MotoGP atau World Superbike yang diadakan tahunan. Namun, realitas yang ada menunjukkan bahwa Sirkuit Mandalika digunakan untuk beragam kegiatan yang jauh melampaui dua event besar tersebut.

Erick Thohir menjelaskan, “Yang dulu dibilang akan mangkrak dan tidak berguna, kini telah menjadi tuan rumah untuk 240 event tahunan. Ini menunjukkan bahwa operasional sirkuit ini sudah sangat efektif dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perawatan fasilitas tersebut. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di InJourney yang telah mendukung ini.”

Selain itu, Erick juga menegaskan bahwa Pertamina Mandalika International Circuit telah menyelenggarakan MotoGP sebanyak tiga kali dan memiliki kontrak selama 10 tahun dengan Dorna. Dari berbagai event yang diselenggarakan, Sirkuit Mandalika telah menghasilkan pendapatan sekitar Rp 4,3 triliun.

Erick menambahkan dalam akun Instagramnya, “Saya dan tim BUMN merasa terhormat mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk membangun dan mengembangkan sirkuit balap ini di Lombok Tengah, NTB, yang telah memberikan dampak ekonomi signifikan sebesar Rp4,3 triliun per tahun bagi ekonomi lokal dan nasional.”

Spesifikasi Teknis Sirkuit Mandalika

Sirkuit Mandalika dirancang dengan standar tinggi untuk mendukung event balap kelas dunia seperti MotoGP. PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) mendatangkan aspal khusus dari Inggris yang dikenal sebagai Stone Mastic Asphalt (SMA), yang digunakan untuk lapisan paling atas. SMA adalah campuran aspal yang menguatkan struktur permukaan lintasan dengan prinsip kontak stone by stone.

Sirkuit ini memiliki tiga lapisan aspal, dengan panjang lintasan 4.310 meter (4,3 km) dan 17 tikungan. Lapisan aspal bawah terbuat dari batu yang berasal dari Lombok Utara dan Timur, serta agregat kasar dari Palu, Sulawesi Tengah. Material additives seperti Cellulose Fiber dari Jerman dan Limestone Filler dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur juga digunakan untuk meningkatkan kualitas pengikatan antara batu dan aspal.

Dengan semua spesifikasi teknis ini, Sirkuit Mandalika tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai arena balap internasional, tetapi juga sebagai pusat kegiatan beragam yang mendukung ekonomi lokal.